RAJA GOWA VII BATARA GOWA MENERIMA ISLAM DARI SAYYID HUSAIN JAMALUDDIN AKBAR ( SYAIKH JUMADIL KUBRO ) SEKALIAN MENITIPKAN HARTA KEKAYAAN (ASSET COLLATERAL) KEPADA KERAJAAN GOWA SEBAGAI HOLDER
Pada tahun 1411 Sayyid Husain Jamaluddin Akbar Jumadil Kubra menikah dengan Putri Raja Gowa VII Batara Gowa Tuminanga ri Paralakkenna melahirkan :
1. Sayyid Hasan Jumadil Kubra lahir tahun 1413 M (I Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa'risi' Kallonna) menjadi Syekh Mufti Kesultanan Gowa, kemudian menjadi Raja Gowa IX .
2. Dan Sayyid Husain Jumadil Kubra Al-Asghar lahir tahun 1443 M.
Sayyid Husain Jamaluddin Akbar menitipkan harta kekayaan kepada Kerajaan Gowa dalam bentuk harta karun yang dijaga oleh macam putih dan ular pendek ( sesuai Bendera Kerajaan Gowa ) sehingga Kerajaan Gowa berkembang dengan pesat dengan terjadi pemindahan ibu kota Kerajaan Gowa dibenteng Somba Opu dan pembangunan beberapa Benteng pertahanan di wilayah Gowa termasuk Kerajaan Luwu dan Kerajaan Bone Mappajunge dan penggunaan mata uang logam emas sebagai alat tukar di Kerajaan Gowa, dan Asset Collateral Kerajaan Gowa sebagai Holder (Pemegang) tercatat di Mahkamah Internasional, PBB, dan Bank Dunia dan masuk dalam Lembaran Negara Indonesia .
Dan Makam Sayyid Husain Jamaluddin Akbar Jumadil Kubra ada di Makam Raja2 Gowa di Tamalate atas nama IMallingkaan Daeng Manyonri Karaeng Matowayya dan makam Raja Tallo VI IMallingkaan Daeng Manyonri Karaeng Matowayya ada dipemakaman Raja2 Gowa Tallo di Bontobiraeng bersebelahan dengan anaknya IMangadacinna Daeng Sitaba Karaeng Pattingalloan Raja Tallo VIII/Mangkubumi Gowa .
Raja Tallo ke II Karaeng Samarluka membuat Kapal Layar Gella sebanyak 200 unit dengan pembiayaan Harta Kekayaan Kerajaan Gowa untuk Misi Muhibah Pelayaran ke Kesultanan Malaka, Champa, dan Patthani thn 1420 M yang akan menjadi dasar Hukum Laut Internasional yang di copy paste oleh Amanagappa .
#SejarahYangDitutup
#DananyaMenjadiRampasanManusa
#MakassarMiskinTetanggaSejahtera
