Sidebar ADS

MEMBACA PSIKOLOGI PEMBELA BA'ALAWI YANG SEDANG TERTIPU KLAIM CUCU NABI

MEMBACA PSIKOLOGI PEMBELA BA'ALAWI YANG SEDANG TERTIPU KLAIM CUCU NABI

Dalam kisah kehidupan, terkadang ada orang yang terjerat dalam jaring tipu daya, namun cenderung memilih diam atau bahkan membela penipu. Seringkali, di balik sikap seperti ini, tersimpan kebingungan, kekecewaan, dan rasa malu yang dalam. Mari kita menjelajahi sudut hati orang yang merasakan pahitnya tertipu namun memilih untuk terdiam.

Dalam diamnya, ia mungkin merasakan kehancuran hati yang sulit diungkapkan. Setiap kata yang diucapkannya mungkin terasa sebagai pengakuan atas kebodohannya. Seolah-olah dengan tetap diam, ia bisa menutup rapat pintu rahasia di dalam dirinya yang tak ingin terbuka.

Mungkin juga ia tak ingin orang lain tahu bahwa ia telah menjadi korban tipu daya. Rasa malu dan keraguan diri mungkin menuntunnya untuk membela penipu, bukan karena ia benar-benar percaya pada tindakan penipu tersebut, melainkan sebagai bentuk pertahanan diri. Dalam kebisuannya, ia mencoba melindungi citra diri yang rapuh.

Namun sebenarnya, bukanlah penipu yang ia bela, melainkan dirinya sendiri. Dia mencoba menutupi kekurangannya, merahasiakan pahitnya kegagalan, dan merawat luka hatinya tanpa menunjukkan kepada dunia. Dalam pandangan mata, ia mungkin terlihat membela penipu, tapi sejatinya, ia sedang melawan perasaan malu dan kecewa dalam hatinya sendiri.

 ❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
Penulis : Gus Arifudin Al-Pati-jawi

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS