HABIB VOCAL HABIB RITUAL DAN HABIB TAQIYYAH ‼️
Bahwa, kelompok habaib taqiyyah ini sesuai dengan asal namanya adalah kelompok yang menyembunyikan diri demi keselamatannya. Jadi dalam konteks kehabiban, kelompok Taqiyyah ini yang sengaja menutupi jati diri, ideologi, dan motif bergeraknya.
Kaitan taqiyyah ini bukan soal historis, tapi soal sosiologis. Sebab, faktanya memang banyak dari kalangan habib yang masih belum percaya diri dalam mengungkap identitas pemikirannya. Ada yang masih malu-malu karena lebih condong ke salah satu aliran.
Saya tak mau menyebut taqiyyah ini spesifik ke arah Syiah semata. Sebab, faktanya secara sosiologis kini banyak pula Wahabi yang Taqiyyah akan identitasnya.
Kembali ke kelompok taqiyyah, harus diakui kelompok yang sengaja menutupi diri ini ada di kalangan habib di Indonesia saat ini. Yang mana ada kelompok habib ketiga ini punya motif politik sekaligus ritual yang sengaja ditutupi. Mereka ini yang secara politik dan ritual berbeda dari kelompok pertama yaitu habib vokal dan kelompok kedua habib ritual.
Kelompok ketiga ini secara politik pun terlibat dalam sejumlah gerakan. Maka, tak heran saat Pilkada DKI lalu ada pula kelompok habib yang berhadapan satu sama lain. Yang satu anti-Ahok yang satu pro-Ahok.
Ref https://www.facebook.com/share/v/i3hGKxiRjwW2f9ms/?mibextid=2JQ9oc
Fakta bahwa ada habib yang pro Ahok menggugurkan fakta bahwa di kelompok habib hanya satu kelompok yang bergerak vokal di ranah politik. Ini membuktikan bahwa ada kelompok lain yang juga bergerak di ranah politis. Jadi, ranah sosial politik bukan merupakan monopoli dari kelompok habib vokal semata.
Padahal bagi kelompok habib vokal maupun habib ritual, ulama adalah kehormatan yang nama baiknya harus dijaga. Tapi, aspek kesakralan ulama ini tak menjadi prinsip kelompok ketiga yang lebih bersandar pada nilai liberalisme.
Berbicara soal ritual, memang dalam Islam ada yang berbeda sesuai dengan mazhabnya. Pun halnya di kalangan kabib. Sehingga wajar pula jika ada kelompok lain yang secara ritual berbeda pula dengan kelompok kabib lain.
Wal'hasil, fenomena yang terjadi di masyarakat pada era itu memang bisa menjadi cara bagi kita untuk melihat perbedaan jalan di kalangan habib Indonesia. Kita bisa membedakan secara umum menjadi tiga jalan para habib.
Kelompok pertama adalah habib yang vokal secara sosial politik. Kelompok kedua habib yang hanya fokus dalam kegiatan ritual dan pengajian. Kelompok ketiga adalah kelompok kabib taqiyyah yang sengaja menutupi manuver politik dan ritualnya.
Tapi jika dikerucutkan lebih jauh, habib vokal di jalur sosial politik dengan habib ritual hanya berbeda cara perjuangan, namun sama dari sisi tujuan. Namun untuk kelompok ketiga, cara yang ditempuh boleh dibuat sama. Hanya saja secara substansi, yang diusung kabib taqiyyah ini berbeda dengan kelompok lainnya.
Apa pun itu perbedaan adalah sebuah sunatullah yang mesti disikapi secara dewasa. Pun halnya di kalangan pergerakan kabib. Ada habib yang memilih di jalur sosial politik, ada yang sekadar keumatan, ada pula yang low profile menutupi perannya berpolitik sambil bergerak, alias taqiyyah.
Mau bersosial politik dan ritual secara terang-terangan atau sembunyi (taqiyyah) pada akhirnya adalah pilihan. Tapi bila ada kelompok manapun, entah dengan jalan terang-terangan apalagi taqiyyah, melancarkan usaha-usaha yang membuat gaduh stabilitas negara yang kita cintai yaitu Indonesia, maka harus kita lawan..!!!
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ