Sidebar ADS

KETIKA GUSDUR BERJUMPA WALI MASTUR

KETIKA GUSDUR BERJUMPA WALI MASTUR

SETELAH berziarah di makam Ali al-Uraidi, di kawasan kebun kurma, Madinah, Gus Dur lalu mengajak Kiai Said Aqil Siradj menuju ke Masjid Nabawi untuk berdoa di Raudhah, sebuah tempat di antara makam dan mimbar Rasulullah SAW, yang kerap disebut sebagai taman surga.

"Kang Said, ayo ikut saya menemui orang yang sangat dekat dengan Allah (Waliyullah)," ujar Gus Dur kepada Kiai Said setelah keluar dari Raudhah.

Beliau berdua kemudian berjalan menyusuri sisi dalam Masjid Nabawi. Terlihat ada seorang ulama bersorban besar, jenggotnya panjang, dengan jidat hitam di dahi. Di sampingnya terdapat tumpukan kitab, dan, ia dikelilingi murid yang cukup banyak. 

“Ini Gus?” tanya Kiai Said.

“Bukan,” jawab Gus Dur.

Gus Dur mengajak berjalan lagi. Tampak beberapa ulama sedang mengajar, menjawab pertanyaan, atau memberi ceramah. 

“Yang ini Gus?” tanya Kiai Said lagi.

“Bukan,” jawab Gus Dur.

Setelah melakukan penelusuran beberapa saat, Gus Dur akhirnya meminta Kiai Said berhenti kala mendapati sosok lelaki sepuh asal Mesir, sedang duduk bersila sendirian di pojok masjid. Orang tua itu mengenakan jubah putih agak kusam dengan surban kecil terhampar di depannya. 

Gus Dur lalu minta tolong kepada Kiai Said agar menyampaikan sesuatu kepada orang tua itu.

“Ya Syekh, ini Abdurrahman Wahid, ketua jamiyah paling besar di Indonesia, namanya Nadhlatul Ulama, mau minta doa.”

“Doa apa?” tanya orang tua itu.

“Minta selamat dunia akhirat.”

Orang tua itupun berdoa selama ± 5 menit. Setelah itu, beliau segera bergegas pergi. Sambil menyeret sorbannya, lelaki sepuh tersebut berucap lirih:

“Ya Rabb... Dosaku apa kok sampai Engkau membuka rahasiaku kepada orang ini?” 

Kiai Said hanya bisa tercengang menyaksikan kejadian yang, menurutnya, sangat menggetarkan tersebut. "Ternyata orang tua itu adalah seorang Wali Mastur (wali yang sedang menyamar). Dan,  penyamarannya diketahui oleh Gus Dur," ujarnya.

Peristiwa penemuan makam Ali al-Uraidi di kebun kurma dan tersingkapnya hijab seorang wali Mastur di Masjid Nabawi, membuat keyakinan Kiai Said makin kuat bahwa Gus Dur memang betul² Kekasih Allah. "Sebab hanya seorang Wali Allah saja yang mampu mengetahui sesama wali yang lainnya," ujar Kiai Said.

Hal itu sebagaimana penuturan Sahl Ibn ‘Abd Allah at-Tustari ketika ditanya oleh muridnya tentang bagaimana (cara) mengenal Waliyullah, dan, beliau pun menjawab: “Allah tidak akan memperkenalkan mereka kecuali kepada orang-orang yang serupa dengan mereka, atau kepada orang yang bakal mendapat manfaat dari mereka –untuk mengenal dan mendekat kepada-Nya.”

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁

Ilha ruhi Waliyullah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Alfatehah...
(Kesaksian KH. Said Aqil Siradj)

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS