KETULUSAN MEMILIKI JIWA MENTAL SOSIAL
Ternyata masih banyak orang Indonesia yang menautkan apa yang disebut dengan "kepuasan/kebahagiaan batin" itu dengan memberi manfaat dan guna kepada orang lain, dalam artian jika mereka bisa menimbulkan rasa bahagia kepada orang lain maka di dalam batinnya sendiri juga akan timbul rasa bahagia .
Sebaliknya buat yg bermental liberalis jika mereka tidak bisa menimbulkan rasa bahagia kepada orang lain sebenarnya di dalam batinnya sendiri akan timbul rasa hampa, kosong, dan bahkan perasaan tercabik-cabik kecuali di dalam hatinya juga tertanam rasa hasut, dengki ,pendusta maka "kebahagiaanlah" yang akan mereka rasakan.
Saya senang sekali, ternyata masyarakat Indonesia sebenarnya secara mayoritas masihlah berjiwa sosialis daripada berjiwa liberalis yang angkuh dan hanya mementingkan pemerdayaan diri sendiri. Jadi sebenarnya dalam "tata nilai ideal" masyarakat kita, mereka tetap setia pada ajaran leluhurnya jika "urip iku urup", hidup itu harus memberikan terang dan nyala manfaat kepada yang lain, sekalipun harus serupa lilin yang memberikan nyala terang dengan mengorbankan diri sendiri. Maka dalam terang kesadaran ini, manusia yang besar adalah mereka yang berani memilih menjadi martir dan berani dengan menceraikan apa-apa yang melenakan kepekaan kepada sesama hidup.
Jiwa sang pejuang sejati, dengan semboyan " khoirunnasi Anfauhum linnasi" akan tetap tertanam bagi orang yang memiliki darah seorang pejuang yang sejati. Yaitu jiwa-jiwa patriotis, bukan jiwa pecundang dan penghianat bangsa dan negara. jiwa yang terlahir dari trah para pejuang sejati kan teruslah
Mengalir bersama anak keturunannya.
Semoga ini bisa menjadi motifasi bagi kita untuk tetap berjuang atas yang hak dan menghalau ketidak Adilan dan gerak kemungkaran di Nusantara kita ini.!!
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
web.facebook.com/qsantri.eu.org
