TERJERUMUSNYA PARA PENTAQLID ILMU
Setiap manusia dilahirkan dengan karakteristik yang unik dan berbeda, ini merupakan hal yang kodrati.Akan tetapi seiring tumbuh perkembangannya, kebanyakan manusia tanpa sadar memilih tenggelam dalam "arus trend dan kerumunan", akibatnya menjadi manusia-manusia yang tindakan, kata-kata, dan bahkan pikirannya berkualitas kerumunan/pasaran. Ia akhirnya sepanjang proses lahir, hidup, dan mati hanya dikenang sebagai "anonim" dan "tanpa sejarah" dalam ingatan kolektif peradaban.
Tentu menjadi anonim, tanpa sejarah, dan bahkan sosok misterius itu tidak sepenuhnya hal yang buruk, dalam beberapa disiplin laku spiritual bahkan menghendaki hal seperti itu, dalam Buddhisme ada doktrin "anatta" (tiada aku) dalam Tassawuf juga ada laku untuk "khumul" (membenamkan diri dari ketenaran), akan tetapi jika semua orang (terutama orang-orang yang berilmu) memilih menjadi penghayat laku khumul dan tidak percaya diri untuk menampakkan diri ke permukaan, bukankah yang terjadi kemudian adalah viralisasi arus kebodohan dalam masyarakat?
Oleh karena itu saya selalu kagum pada pribadi-pribadi yang nyentrik, unik, kreatif, berilmu, cerdas tetapi sekaligus mampu berbaur bermanfaat buat masyarakat, memahami komunikasi massa, bisa merengkuh arus kolektifisme, bisa membaca bahasa zaman, dan bisa mempengaruhi/mendidik masyarakat. Orang seperti itu, yang mampu mengawinkan ilmu/kecerdasan dengan keberanian/rasa percaya diri adalah orang-orang yang menarik.
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
web.facebook.com/qsantri.eu.org
