MASIH PERLUKAH DENGAN JUBAH SUFI ITU
Budaya dan karakter nusantara yang tawadhu, mengalah seringkali dijadikan senjata bagi orang atau golongan yang ingin meraup keuntungan bagi mereka. Bahkan tidak jarang karakter dan budaya itu menjadi bumerang bagi diri dan keturunannya.
Sering aku dengar alasan orang-orang yang "menyembunyikan jati dirinya" karena rasa tawadhu, tidak ingin dihormati atau menjauhkan diri dari sikap sombong dan riya''. Jujur saya sedari dulu tidak sependapat dengan alasan tersebut. Menurutku dalam dunia yang telah berubah seperti sekarang ini, karakter dan budata tersebut sudah tidak relevan lagi.
Sudah saatnya orang-orang yang memegang "kunci" nasab leluhur menampakkan dirinya, tampil kedepan bersuara tentang perjuangan leluhurnya yang agung, seharusnya mereka rela berbagi leluhur kepada anak bangsa, menyadari bahwa Leluhur itu bukan hanya milik dirinya, tapi sudah menjadi milik negri ini, menyadari bahwa dirinya hanya sebatas pemilik nasab sedangakan jasad dan usawah hasanah adalah milik hak segenap anak bangsa.
TIDAK PENTING BERTERIAK-TERIAK SALING ADU ARGUMENTASI MAUPUN DATA TENTANG NASAB YANG HANYA AKAN MENCPTAKAN GENERASI PEMALAS YANG HANYA MENGANDALKAN DAN MENJUAL NASAB TANPA IKHTIAR BERUSAHA.
Sudah saatnya perjuangan leluluh dalam menciptakan suatu peradaban diulas dan disebar luaskan agar menjadi hasanah keilmuan dan semangat perjuangan generasi Nusantara.
Sudah saatnya para pemilik nasab dan ilmu melepas jubah kesufianya, menunjukkan bahwa dirinya adalah orang yang mampu dibidangnya, tidak perlu menunggu pihak lain merampas untuk kemudian dijadikan polemik.
Jangan salahkan orang bodoh dan tidak berkompeten tampil didepan menguasai panggung karena yang alim dan berkompeten selalu sibuk "membersihkan" hatinya dari ujub, riya' dan sum'ah.
Orang bodoh lebih bisa menguasai panggung dan menarik simpati banyak orang daripada orang alim yang terbuai hangat dan tebalnya jubah kesufiannya. Banyak orang-orang alim terbuai dan tertidur pulas dalam balutan hangat jubah sufinya.
Sudah saatnya para pemilik sejarah mengakhiri pertapaannya, melepas jubah sufinya, kemudian turun gunung untuk melihat mendengar apa yang ada disekitarnya. Jangan dibiarkan para perampok sejarah mengambil sejarah leluhur dari tangan anak bangsa karena apatis kalian.
Sudah saatnya YANG BENAR TIDAK BOLEH MENGALAH.....!!!!
❄️بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب❄️ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple