Sidebar ADS

BISNIS CUAN HABIB YAHUDI BAALAWI YANG MENGATASNAMAKAN HAUL PAGARAN

KEBOHONGAN HAUL PAGARAN OLEH KLAN HABIB BAALAWI

Dengan Nama Allah Yang Maha Menyingkap Kebenaran dan Menghancurkan Kedustaan. Pagaran sebuah nama yang semestinya menjadi mercusuar keagungan sejarah Islam Jawa, kini telah dirampas dan dikotori oleh ambisi busuk klan Kabeb Bakveli.

Kompleks makam suci ini, tempat bersemayamnya para Aulia, Ulama, dan Syuhada yang menegakkan tiang-tiang peradaban Islam, telah dikerdilkan menjadi panggung sandiwara tahunan demi memuja satu nama: Habib Sholeh bin Seggaf Al Habsyi.

Sementara itu, para pejuang sejati seperti Mbah Kyai Abdul Hamid mursyid agung Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah, Mbah Kyai Shiddiq yang menggetarkan podium, Mbah Kyai Sya’ban sang komandan gerilyawan Hizbullah, hingga Raden Mas Kyai Makmur yang syahid di tangan Belanda, dikubur hidup-hidup dalam narasi sejarah yang sengaja dipalsukan.

Klan Kabeb Bakveli Parasit Sejarah dan Perampok Warisan Spiritual

Dengan penuh kesombongan yang bertentangan dengan akhlak tasawuf, klan Kabeb Bakveli telah menjadikan Haul Pagaran sebagai alat untuk memonopoli makam-makam suci dan mengeruk donasi atau lebih tepatnya, sawit yang mengalir deras ke kantong keluarga mereka.

Tindakan ini bukan hanya pelanggaran terhadap prinsip adl (keadilan), tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah tabarruk yang semestinya inklusif dan tidak memihak pada satu kelompok.

Haul, yang dalam tradisi NU adalah momen refleksi dan penghormatan kolektif kepada para wali, telah mereka suling menjadi mesin pendapatan tetap yang mensejahterakan klan mereka, sementara masyarakat Pemalang dibiarkan tercerabut dari akar sejarahnya.

Dominasi narasi ini mencerminkan manipulasi kolektif yang keji. Dengan memanfaatkan otoritas simbolik mereka, klan Kabeb Bakveli telah menciptakan ilusi hegemonik bahwa hanya keturunan mereka yang layak dihormati. Ini adalah bentuk narcissistic grandiosity yang menafikan jasa ulama pribumi demi memuaskan ego kelompok.

Tindakan mereka adalah nihilisme sejarah, penghancuran makna masa lalu demi kepentingan sesaat, yang bertentangan dengan esensi ma’rifat dalam tasawuf yang mengajarkan kerendahan hati dan pengakuan atas kebenaran universal. 

Pertunyi'innyi:

1. Siapa Sesungguhnya Habib Sholeh?
2. Kami menuntut kejelasan dengan penuh keberanian, Apa keabsahan historis Habib Sholeh bin Seggaf Al Habsyi sebagai tokoh sentral Pagaran?
3. Di mana bukti konkret kontribusinya bagi peradaban Islam Pemalang?
4. Jika dibandingkan dengan Mbah Kyai Kastolani yang berjuluk “macan podium” atau Mbah Kyai Sya’ban yang memimpin perlawanan suci, apakah Habib Sholeh memiliki jasa yang setara?
5. Ataukah ini hanyalah rekayasa narasi oleh klan Kabeb Bakveli untuk mengukuhkan dominasi mereka?

Dalam fiqih istihsan (penilaian kebaikan), kami menegaskan bahwa penghormatan harus diberikan berdasarkan haqq (kebenaran) dan jasa, bukan semata garis keturunan yang dimanipulasi untuk kepentingan material.

Pemerkosaan Sejarah dan Pembungkaman Ulama Pribumi

Klan Kabeb Bakveli telah melakukan pengkhianatan terbesar terhadap semangat tauhid sosial yang diajarkan oleh para wali. Dengan sengaja, mereka mengubur nama-nama besar seperti Mbah Kyai Asy’ari, Mbah Kyai Zuhdi, dan Mbah Kyai Abdullah Shiddiq, yang menjadi tulang punggung spiritual masyarakat Jawa. 

Generasi muda Pemalang kini asing dengan para pahlawan ini, hanya karena klan Kabeb Bakveli memilih memuliakan darah mereka sendiri ketimbang kebenaran sejarah.

Ini adalah bentuk hijab al-ghurur—kepalsuan yang menutupi hati dari cahaya kebenaran. Tindakan memonopoli haul adalah tadlis (penipuan) terhadap amanah umat.

Kami menyerukan kepada masyarakat Pemalang dan seluruh elemen umat Islam untuk bangkit melawan kezaliman sejarah ini. Haul Pagaran harus direkonstruksi dengan pendekatan ijma’ yang adil, menghormati semua ulama dan syuhada tanpa terkecuali.

Pemerintah daerah, yang seharusnya menjadi penjaga warisan budaya, harus berhenti menjadi penutup mata terhadap skandal ini. Kami juga menyerukan kepada para pengelola makam di dusun-dusun untuk menggelar haul lokal yang mengangkat jasa para sepuh, bukan sekadar memuja keturunan Kabeb Bakveli yang haus kuasa.

Ini adalah perjuangan untuk keadilan ontologis, mengembalikan hak setiap entitas sejarah untuk diakui keberadaannya. Secara psikologis, ini adalah upaya dekolonisasi memori kolektif, membebaskan masyarakat dari cengkeraman narasi elit.

Ini adalah jihad al-nafs melawan keserakahan dan keangkuhan yang telah mencemari kesucian Pagaran.

Kabeb Bakveli, Kembalikan Haul kepada Umat!

Klan Kabeb Bakveli telah merampok kehormatan Pagaran, menjadikannya ladang emas pribadi sembari mematikan ruh perjuangan ulama pribumi. Kami menuntut agar mereka bertobat, mengakui dosa-dosa sejarah mereka, dan mengembalikan haul kepada kebenaran. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang mengambil sesuatu yang bukan haknya, maka ia bukan dari kami.” (HR. Muslim).

Wahai klan Kabeb Bakveli, hentikan sandiwara ini, atau sejarah akan mencatat kalian sebagai perampok warisan suci..!!

Wallahu a’lam bish-shawab.


~~بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب~~ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS