Membongkar skenario jahat KH. Miftahul Akhyar dibalik muktamar PBNU ke 34 di Lampung
Profesor Nadirsyah Hosen salah satu Pimpinan Sidang Muktamar PBNU ke 34 di Lampung membongkar skenario jahat KH Miftachul Ahyar yang akan merusak NU dan mempermalukan KH Said Aqil Siraj pada forum Mutamar NU tersebut.
.
Sebelum MUKTAMAT KH Miftahul Achyar telah berkata:
“Kalau saya terpilih menjadi Rois Am lagi , saya punya hak veto untuk menolak Kiyai Said sebagai calon Ketua Umum PBNU berikutnya. Dan itu pernah saya lakukan waktu saya jadi Rois Suriyah di Jawa Timur, saya pernah menolak menggunakan hak veto itu terhadap salah satu calon ”
.
Dhawuh KH Said Aqil Siraj ketika dimohon untuk mundur dari pebcalonannya sebagai Ketua PBNU :
“Ini bukan tentang saya. Saya kalah dan dipermalukan tidak mengapa. Ini ada sesuatu yang lebih besar , kita harus menjaga Nahdlatul Ulama.”
Sebelum Muktamar , KH Said Aqil Siraj juga pernah mengatakan :
“Saya sebagai Ketua Umum PBNU mungkin pernah melakukan suatu kesalahan, tetapi saya tidak pernah berniat untuk menghancurkan atau merusak NU. “
Dari sini kita menjadi faham kenapa di balik kekisruhan polemik nasab Al-Kadzib Ba'alw KH Miftahul Achyar begitu gigih membela dan melindungi Al-Kadzib Ba’alwi walaupun sudah nyata-nyata gerombolan Alkadzib Ba’alwi membelokkan sejarah NU serta merendahkan para Kiyai dan Ulama NU. Ternyata memang ada tujuan untuk merusak dan menghancurkan NU itu sendiri .
.
PERTANYAAN BESARNYA:
Nah dengan adanya fakta ini, masihkah kita Warga Nahdliyin tetap bersikap sami’na wa atho’na terhadap perintah KH Miftahul Achyar untuk menerima dan mengakui para Al-Kadzib Ba’alwi sebagai dzuriyah Rosululloh Saw????
.
SALAM BERFIKIR CERDAS DAN WARAS.
~~بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب~~ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple